Jakarta, Indonesia 7 Agustus 1998 Pesan dari Komite Solidaritas Rakyat Irian Kosorairi kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Dr. Kofi Annan New York KEUNGGULAN KEEMPAT Ini adalah permohonan keempat bagi Anda berkenaan dengan manusia pelanggaran hak asasi manusia sekarang terjadi di Papua Barat.
KEUNGGULAN KEEMPAT
Ini adalah banding keempat bagi Anda mengenai pelanggaran hak asasi manusia yang sekarang terjadi di Papua Barat (Irian Jaya, Indonesia).
Demonstrasi damai orang Papua di Biak selama 1 hingga 6 Juli ditindas oleh tentara Indonesia yang menyebabkan pertumpahan darah. Total biaya hidup manusia yang terjadi pada tanggal 6 Juli adalah ratusan orang.
Hal ini dibantah oleh pemerintah Indonesia dan mengklaim bahwa hanya satu yang meninggal dan keluarga diberikan uang sejumlah Rp 10 juta sebagai tanda duka cita. Saksi mata mengatakan, bagaimanapun, bahwa pada tanggal 6 Juli, 139 orang dimuat di dua frigat dan menuju ke dua arah ke timur dan ke barat dan orang-orang ini jatuh ke laut.
Catatan laporan-laporan berikut dari Gereja Kristen Evangelis (GKI) di Biak menunjukkan bukti-bukti berikut:
11 Juli dilaporkan 23 mayat ditemukan di jala kapal nelayan di lepas pantai. Mayat-mayat itu diserahkan ke rumah sakit angkatan laut di Biak dan tidak ada laporan tentang apa yang terjadi dengan mayat-mayat itu sesudahnya.
Sekali lagi pada 13 Juli dilaporkan bahwa 21 mayat kebanyakan pria ditemukan di jaring ikan dari kapal yang sama di lepas pantai, dan jaringnya disita oleh polisi.
Pada 16 Juli mayat dua wanita muda ditemukan telanjang di pantai di Bosnik, sebuah desa di timur Biak.
Pada 25 Juli, penduduk desa di Opiaref menemukan di enam badan pantai; tiga wanita, satu laki-laki, dan satu anak. Tubuh anak itu masih dipeluk oleh ibu.
Pada tanggal 26 Juli di desa Wari, sebelah utara Biak, satu mayat pria ditemukan di pantai, empat mayat ditemukan di pantai di Barari, sebelah timur Biak. (Dua kehilangan kepala mereka dan yang lainnya tangan mereka.)
Pada tanggal yang sama 26 Juli, satu tubuh wanita ditemukan di darat di Yobdi, sebelah utara Biak.
Pada 31 Juli, 12 mayat ditemukan di darat; 10 pria dan 2 wanita. Jadi mayat yang ditemukan sebagai bukti pembantaian ini adalah total 70.
Juga dilaporkan di Sorong, Irian Jaya, bahwa perempuan dilemparkan ke belakang truk dan ditelanjangi dan dilompati oleh tentara, dan satu orang meninggal karena pendarahan internal karena dia hamil.
Sejak 3 Juli kami telah mengirimi Anda surat faksimile untuk menarik perhatian Anda bahwa tragedi kemanusiaan ini mungkin terjadi jika Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak campur tangan. Terlepas dari semua tragedi manusia yang telah dilaporkan kepada Anda secara teratur dari pihak kami dan dari sumber lain juga, belum ada tanggapan sama sekali dari pihak Anda.
Dan kali ini sekali lagi kami sangat menuntut perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menghimbau pemahaman dan perasaan pribadi manusia Anda untuk menanggapi tindakan barbar semacam ini terhadap rakyat Papua Barat yang telah mengalami pelanggaran hak asasi manusia tanpa henti selama 35 tahun di bawah Indonesia rezim.
Merupakan harapan kami bahwa Anda akan menyadari bahwa untuk memperpanjang situasi dan untuk meninggalkan orang Papua di bawah rezim Pemerintah Indonesia di Papua Barat (Irian Jaya) secara otomatis akan memberikan Pemerintah Indonesia kebebasan untuk melanjutkan penindasan dan pelanggaran semua hak asasi manusia dasar.
Anda mungkin mengerti juga bahwa dalam keputusasaan orang-orang akan menyerang balik dan lagi ini akan mempercepat pembunuhan lebih lanjut oleh Militer Indonesia yang mengarah pada genosida kepada rakyat Papua Barat dan kemungkinan kehancuran total.
Karena itu dipahami bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai Badan dunia dapat mencegah pertumpahan darah ini. Kami berharap dan percaya pada niat baik Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk campur tangan, dan menuntut Pemerintah Indonesia untuk menghentikan pembunuhan dan operasi militer di Papua Barat dan memberikan rakyat Papua Barat kebebasan untuk memilih masa depan mereka sendiri .
Kami sangat menghargai pengertian dan perhatian Anda dan akan terus menantikan tanggapan Anda yang paling cepat. Tuhan memberkati Anda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar