Senin, 06 Agustus 2018

"Traveling Community - Bob'2 Timika Surabaya (Berwisata dan Mendaki Gunung Sambil Menikmati Moment Liburan di Puncak MT. ARJUNA - 3.339 MDPL - Jawa Timur"

Sumber Photo : (Mr Brianz Sugianto)

"TRAVELING KOMMUNITY BOB'2 TIMIKA - SURABAYA"
BERWISATA DAN MENDAKI GUNUNG SAMBIL MENIKMATI MOMENT LIBURAN
DI PUNCAK MT. ARJUNA - 3.339 MDPL - JAWA TIMUR


Travel Community - Jawa Timur tidak hanya punya Gunung Semeru atau Bromo, tapi juga Arjuno. Hay guys, cobalah mendaki dan melihat indahnya (Panorama Alam) kebesaran ciptaan Tuhan dari puncaknya.

Bagi kalangan pendaki gunung, yang populer di benak mereka hanyalah Gunung Bromo, Gunung Semeru, Gunung Ijen dan Gunung Merapi yang layak dijelajahi di Pulau Jawa. Nama Gunung Arjuno seolah tenggelam dan tidak masuk dalam kamus mereka akibat kepopuleran gunung-gunung tersebut.

Memang tidak bisa dipungkiri, Gunung Arjuno yang berada di Kota Apel Batu, Jawa Timur, kurang begitu populer di kalangan para pendaki maupun wisatawan. Pendaki lebih memilih Gunung Semeru yang konon menjadi puncak para Dewa, untuk mengeksplorasi adrenalin dibanding Arjuno. 

Justru ketidakpopuleran Gunung Arjuno ini membuat saya bersama sahabat-sahabat pendaki penasaran dan ingin mengetahui kenapa seperti itu. Akhirnya kami memutuskan mendaki Gunung Arjuno bersama sembilan (9) sahabat.

Delapan (8) teman dari Kota Timika yang sedang berpendidikan dibeberapa sekolah bahkan universitas yang ada di kota Surabaya, Jawa Timur. Dibawah ini tersusun nama-nama sahabat-sahabat saya, yaitu sebagai berikut :


  1. Herdi Alom (Mahasiswa UNITOMO Surabaya)
  2. Julian Kulla (Mahasiswa UNTAG Surabaya)
  3. Brian Leuwol (Mahasiswa ITATS)
  4. Ferry R. Wenda (Mahasiswa KARTINI Surabaya)
  5. Samuel Jobe (Mahasiswa UNIPRA Surabaya)
  6. Dominggus Kayame (Mahasiswa NAROTAMA Surabaya)
  7. Weinus Uamang (Mahasiswa AIRLANGGA Surabaya)
  8. Irian Murib (Mahasiswa UNESA Surabaya)
  9. Enion Kum (Pelajar MAHARDIKA Surabaya)

Sumber Photo : (Enion Kum)
Kepergian ke Gunung Arjuno sebenarnya tidak disengaja dan bukan tujuan awal pendakian kami. Pasalnya, beberapa kali kami sudah summit untuk bisa mencapai puncak Semeru. Tanpa disangka Semeru ternyata masih ditutup buat pendakian dan baru dibuka di pertengahan bulan Juli.

Tentu kami tak ingin rugi, mengingat peralatan telah kami bawa lengkap dan tak mungkin kami kembali tanpa mendaki satu Gunung. Dan keputusan itu pun kami ambil hanya dalam hitungan menit saat berada di (WARKOP RASA TAMBAH) Kabupaten Sidoarjo. Jawa Timur. Kami memutuskan mendaki Gunung Arjuno walaupun kami sendiri juga tidak tahu rute yang harus kami tempuh dan seperti apa medannya. Jadi benar-benar nekad.

Kami mempersiapkan perlengkapan logistic untuk berwisata dan mendaki gunung star dari kost Nginden (Bob Kevin Helokpere) Surabaya dari jam 02.30 subuh.

Sumber Photo : (Irian Murib)

Pagi pun datang dan kami mulai pendakian melalui pintu Tretes. Untuk mendaki Gunung Arjuno sebenarnya bisa ditempuh dari beberapa lokasi, namun kami memilih Tretes selain dekat dengan tempat kami menginap, menurut info beberapa kawan rutenya paling memungkinkan dijangkau.

Begitu memasuki kawasan pendakian, kami harus menyerahkan surat sehat dan foto coppy KTP, KTM dan Kartu Pelajar sebagai prosedur pendakian. Kemudian mengisi beberapa form dan membayar tiket masuk pintu Gunung Arjuno. 

Untuk memulai pendakian, kami berangkat pukul 07.00 WIB menuju Lembah Kijang. Sebelum sampai ke lembah dan ada beberapa pos yang harus kami lewati.

Dari Pos masuk sampai Pos 1 yang dinamakan kop-kopan yang dalam Bahasa jawa artinya Ngokop (tempat minum air). Dan di sinilah tempat istirahat para pendaki sambil menikmati cemilan dan sumber air Gunung Arjuna. 

Dari pos awal sampai masuk ke pos 1, perjalanan ditempuh dengan waktu 3 jam. Dilanjutkan dari Pos 1 lanjut ke Pos 2 sekitar 3 jam perjalanan. Dan tepat pukul 17.00 WIB, kami baru sampai di Lembah Kijang.

Perjalanan memang cukup melelahkan dan kaki terasa "patah-patah". Kelelahan yang luar biasa akhirnya terbayar begitu sampai ke Lembah Kijang.

Tidak menduga sama sekali, kami benar-benar terkesan dengan keindahan Lembah Kijang. Bantaran padang savana yang sangat hijau dan kesenyapan yang mewarnai savana seolah-olah menunjukkan savana hidup tapi tak berpenghuni.

"Kami seolah-olah berasa memiliki taman pribadi. Kesenyapan Lembah Kijang yang indah dan menakjubkan inilah yang mungkin dampak dari kurang populernya Gunung Arjuno,"

Usai menikmati keindahan Lembah Kijang, kami mulai mendirikan tenda. Apalagi matahari mulai menghilang berganti malam yang menyapa kedatangan kami.

Seperti biasa kami membuat api unggun sebagai penerang di kala gelap. Suhu di Lembah kijang kisaran 11 derajat celcius. Malam terus berjalan dan suasana sunyi di sekitar tempat kami bermalam, membuat situasi sedikit menyeramkan. 

Sumber Photo : (Enion Kum)

Tapi inilah tantangan bagi pendaki. Untuk mengusir kesenyapan, kami menyiapkan makan malam mengingat perut mulai keroncongan dan energi terkuras banyak saat mendaki.

Setelah makan malam kami mulai merebahkan diri di dalam tenda sembari menahan kantuk luar biasa yang didukung cuaca sangat dingin. Mau tidak mau kami harus menutup mata secepatnya dan menikmati istirahat, mengingat pukul 01.00 WIB kami akan melanjutkan perjalanan ke puncak Gunung Arjuna. 
Sumber Photo : (Bob Helokpere)

Meski mata masih mengantuk berat, tepat pukul 01.00 WIB kami mulai menyisir kegelapan menuju puncak Arjuno. Dengan ditemani kesunyian dan berbekal sinar lampu senter dan headlamp, kami mulai menyusuri jalan. Tanjakan yang harus kami lakukan hampir mencapai 45 derajat.

Setelah merasakan langsung medan Arjuno, ternyata tak kalah dahsyat dari Gunung Semeru. Pasalnya, sepanjang perjalanan isinya hanya tanjakan dan tanjakan. Hampir tidak ada jalanan landai.

Setelah perjalanan 5 jam ke puncak, sampailah kami di Puncak Ogal Agil. Puncak Gunung Arjuno sendiri berada pada ketinggian 3.3339 Mdpl. Memang sangat luar biasa keindahan Gunung Arjuno.

Sumber Photo : (Mas Agung)

Dinamakan puncak Ogal Agil karena di atas puncak terdapat banyak batu yang berada di pinggiran jurang yang curam tapi tidak jatuh. Gugusan awan dan sunrise menambah indahnya alam Indonesia.

WAKTU BERWISATA DAN MENDAKI GUNUNG SAMBIL MENIKMATI MOMENT LIBURAN
BERSAMA SAHABAT SE-PERJUANGAN DI SUDUT KOTA JAWA TIMUR
Hari/Tanggal/Bulan/Tahun :
Jumat - Miggu, 03-05 Agustus 2018 

Fasilitas di Gunung Arjuno

Walaupun tidak banyak fasilitas-fasilitas penunjang yang bisa anda nikmati di tempat ini, anda bisa menemukan beberapa fasilitas yang telah disediakan pihak pengelola, seperti di antaranya adalah;
- Lahan parkir
Untuk anda para wisatawan yang membawa kendaraan pribadi, jangan khawatir mengenai tempat parkir karena di obyek wisata ini juga telah disediakan lahan parkir yang memadai untuk menampung kendaraan pengunjung.
- Pos istirahat
Jika anda kesana berniat untuk mendaki, di Gunung Arjuno anda akan menemui beberapa pos untuk tempat beristirahat entah hanya sekedar duduk-duduk sembari mengatur nafas atau sambil menikmati perbekalan makanan dan minuman yang anda bawa dari rumah.
- Toilet umum
Salah satu fasilitas penting ini juga telah tersedia di kawasan Gunung Arjuno, jadi bagi anda yang ingin menggunakan kamar mandi tidak perlu lagi harus mencari karena di tempat ini telah ada dua buah toilet yang bisa anda gunakan.

Sumber Data : Community Bob’2 Timika, Surabaya
Penulis : (Bob Kevin Helokpere) Surabaya, 07/ Agustus 2018
Editor : Putra LAWABETI

1 komentar:

Follow Us Instagram @farid_hasbullah