Rabu, 11 Juli 2018

JUDUL PUISI : "MANA ADA DI NEGERI INI SESUBUR BUMI CENDERAWASIH PAPUA"

Sumber Foto: Sdr Kelanus Kulua - Puncak Ilaga

"MANA ADA DI NEGERI INI SESUBUR BUMI CENDERAWASIH PAPUA"

Mana ada di negeri ini sesubur negeriku "Bumi Cenderawasih Papua?
Gunung Chartenx tak hanya menyembunyikan Emas, Nikel, Tembaga, Uranium dan Pitanium. Tak hanya itu saja, ada juga pabrik kelapa sawit, tempat rekreasi, dan gedungperabot - perabot orang kaya didunia.

Hewan - hewan unik dan indah piaraan mereka berasal dari hutankuIkan - ikan pilihan yang mereka santap bermula dari lautkuEmas dan perak perhiasan mereka digali dari tambangkuAir bersih yang mereka minum bersumber dari keringatkuMana ada negeri sekaya negeriku?

Majikan - majikan bangsaku memiliki buruh - buruh mancanegaraBrankas - brankas ternama di mana - mana menyimpan harta - hartakuNegeriku menumbuhkan konglomerat dan mengikis habis kaum melaratRata - rata pemimpin negeriku dan handai taulannya terkaya di duniamana ada negeri semakmur negeriku?


Penganggur - penganggur diberi perumahan, gaji dan pensiun setiap bulanRakyat - rakyat kecil menyumbang dan negara tanpa imbalanRampok - rampok diberi rekomendasi dengan kop sakti instansiMaling - maling diberi konsesi tikus dan kucing dengan asyik berkolusi.



Sumber Foto: Sdr Hans Tabuni - Timika 

JUDUL PUISIS :
"DI MAKAM PAHLAWAN (KELLY KWALIK)"

Di makam  Pahlawan (Kelly Kwalik) beberapa pahlawan sedang berbincang - bincang tentang keberanian dan perjuangan. Mereka bertanya - tanya apakah ada yang mewariskan semangat perjuangan dan pembelaan kepada yang ditinggalkan. Ataukah patriotisme dan keberanian di zaman pembangunan ini sudah tinggal menjadi dongeng dan slogan?
Banyak sekali tokoh di situ yang diam - diam ikut mendengarkan dengan perasan malu dan sungkan. Tokoh - tokoh ini menyesali pihak - pihak yang membawa mereka kemari karena menyangka mereka juga pejuang - pejuang pemberani. Lalu menyesali diri mereka sendiri yang dulu terlalu baik memerankan tokoh - tokoh gagah berani tanpa mengindahkan nurani.

Bunga - bunga yang setiap kali ditaburkan justru membuat mereka lebih tertekan. Apakah ini yang namanya siksa kubur?
Tanya seseorang di antara mereka yang dulu terkenal takabur. Tapi kalau kita tak disemayamkan di sini, makam pahlawan ini akan sepi penghuni, kata yang lain menghibur.

Tiba - tiba mereka mendengar Marsinah. Tiba - tiba mereka semua yang di Taman Makam Pahlawan, yang betul - betul pahlawan atau yang keliru dianggap pahlawan, begitu girang menunggu salvo ditembakkan dan genderang penghormatan ditabuh lirih mengiringi kedatangan wanita muda yang gagah perkasa itu di atas, Merry "Putri Melanesia" yang  tersenyum manis sekali :Maaf kawan - kawan, jasadku masih dibutuhkan untuk menyingkapkan kebusukan dan membantu mereka yang mencari muka. Kalau sudah tak diperlukan lagi biarlah mereka menanamkannya di mana saja di persada ini sebagai tumbal keadilan atau sekedar bangkai tak berarti.


DATA SOURCE : http://tabloidjubi.com/artikel-11204-indonesia-mengajarwanadri-akan-gelar-festival-puncak
AUTHOR : (BOB HELOKPERE
EDITOR : (Kevin Helokpere) City Surabaya, 11 July 2018 - 17:56 WIB
CONTAC PERSON : (082131458533)
E-MAIL ADDRESS : freewestpapua23@gmail.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us Instagram @farid_hasbullah