Minggu, 08 Juli 2018

"METODE KEPEMIMPINAN (ALBERT EINSTEIN - BERPIKIR) DAN (MAHATMA GANDHI - BERTINDAK)"


Sumber Foto: (BOB LAWABETI)

METODE BERPIKIR (ALBERT EISNTEIN) DAN BERTINDAK (MAHATMA GANDHI)

Di antara banyak tokoh berpengaruh yang kehadirannya mampu mengubah wajah dunia, terdapat nama, yaitu sebagai berikut: (Albert Einstein dan Mahatma Gandhi). Kedua sosok pemimpin ini memberi pengaruh besar kepada umat manusia melalui cara masing-masing. Jika Einstein diakui dunia sebagai salah satu ilmuwan terhebat sepanjang sejarah, maka Gandhi dikenal sebagai pejuang kemerdekaan dengan metode non-kekerasan yang sangat inspiratif.

Pertanyaannya. . . Apakah kehebatan dua tokoh tersebut terjadi secara kebetulan? Tentu saja tidak. Baik Einstein maupun Gandhi telah menempuh berbagai ujian, tantangan, serta pengalaman sepanjang hidupnya.

Dalam pembahasan ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk membahas perjalanan hidup pemimipin Einstein dan Gandhi secara lengkap. Anda justru akan lebih banyak mempelajari pola pikir dan cara mereka dalam bertindak.

"KEBODOHAN JIKA KITA MELAKUKAN HAL YANG SAMA BERULANG KALI
DAN MENUNGGU HASIL YANG BERBEDA"
Dari perkataan Albert Einstein diatas kita bisa belajar bahwa jika kita menginginkan suatu hasil yang berbeda dari hasil kerja kita maka jangan lakukan hal yang monoton sesuatu yang tidak bermanfaat setiap hari. Kreatif dan inovatif menjadi salah satu kunci untuk mencapai kesuksesan, oleh karena itu Albert Einstein menyatakan bahwa merupakan suatu hal yang bodoh jika kita mengerjakan suatu hal secara monoton tanpa inovasi tetapi kita mengharapkan hasil yang lebih baik atau berbeda.

"UNTUK MENDAPATKAN SUATU KEBEBASAN DARI PENINDASAN
PEMIMPIN HARUS MEMPUNYAI MOTIVASI, KERJA KERAS YANG BAIK DAN BENAR
DALAM KEPEMIMPINANNYA"
“Para pemimpin yang menawarkan darah, kerja keras, keringat dan air mata selalu mendapatkan lebih banyak dukungan dari pengikut mereka daripada mereka yang menawarkan keamanan dan waktu yang baik. Ketika datang kesakitan, manusia manusia histeris. Tantangan kepemimpinan adalah untuk menjadi kuat, tapi tidak kasar, bersikap baik, tapi tidak lemah, berani, tapi tidak menjadi pengganggu, menjadi bijaksana, tapi tidak malas, rendah hati, tapi tidak malu-malu; bangga, tapi tidak sombong ; memiliki humor, tetapi tanpa kebodohan “


DATA SOURCE : Media DIVA Press
AUTHOR : (BOB LAWABETI) Surabaya, 08 July 2018
EDITOR : (Kevin Helokpere) City Surabaya, 09 July 2018 - 04:55 WIB
CONTAC PERSON : (082131458533)
E-MAIL ADDRESS : freewestpapua23@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us Instagram @farid_hasbullah